“Pemeriksaan sampel makanan takjil ini bertujuan kita ingin bagaimana pangan yang disajikan apakah layak konsumsi, kemudian memberikan perlindungan kepada konsumen supaya makanan takjil ini dalam kondisi aman,” kata Dini kepada awak media, Rabu (13/3/2024).
Dia menuturkan, kegiatan ini juga merupakan bentuk edukasi bagi para pedagang supaya menjual makanan seperti takjil dalam kondisi layak konsumsi, aman dan menyehatkan bagi masyarakat.
“Masyarakat juga untuk lebih cerdas dalam berbelanja takjil. Jangan terpengaruh atau tergiur dengan warna yang terlalu cerah atau tekstur yang dirasa terlalu kenyal. Karena biasanya yang seperti itulah yang patut dicurigai,” imbuhnya.
Dikatakan, pemeriksaan sampel makanan takjil tersebut menggunakan rapid test. Apabila makanan dalam uji laboratorium positif ditemukan zat berbahaya, pihaknya akan menindaklanjuti pemeriksaan selanjutnya ke Laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Kota Tangerang.