Menurutnya, dari jumlah sekolah negeri yang ada diwilayahnya masih banyak sekolah yang bangunannya belum prototype. Selain itu, ada juga bangunan yang merupakan peninggalan dari Kabupaten Tangerang sebelum pisah menjadi Kota Tangsel.
“SD yang belum prototype 50 persen lagi, masih bangunan lama. Ada yang peninggalan kabupaten juga,” jelasnya.
Selain itu, sejak 2022 Pemkot Tangsel juga membuat terobosan untuk memastikan lulusan SD melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Pihaknya menyiapkan puluhan sekolah swasta pendamping tingkat SMP.
“Sekolah swasta ini kita siapkan untuk menampung lulusan SD yang tidak diterima di SMP negeri,” tuturnya.
Deden mengaku, melalui penunjukkan SMP pendamping tersebut pihaknya tentu memperbesar daya tampung SMP negeri. Dimana sekolah swasta yang terpilih sebagai SMP pendamping sudah lolos sesuai dengan standar Dindikbud.
Pada tahun ajaran 2022-2023 pihaknya membantu 2.300 siswa, tahun ajaran 2023-2024 berjumlah 5.000 siswa.