Di antaranya dengan mengajak masyarakat bersama pengurus RT/RW melakukan kerja-bakti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan rumah, terutama di tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk semisal di bak mandi yang jarang dikuras, genangan air di sampah kaleng atau plastik kemasan air minum.
Adapun 18 Kasus DBD yang telah terjadi yaitu di Desa Pangadegan, Desa Pasar Kemis, Desa Sukamantri, Desa Suka Asih dan Kelurahan Sindangsari. ”Semua kasus itu sudah dapat ditangani,” kata dr Hj Salwah.
Lebih lanjut disampaikan, pihak puskesmas pun berharap setiap keluarga memiliki Kader Jumantik, masyarakat dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan berupaya melakukan pencegahan DBD dengan memutus mata-rantai hidup jentik nyamuk DBD.
Ditambahkan, para petugas penanggung-jawab DBD selalu siaga. Oleh karena itu, setiap ada laporan kasus DBD, langsung ditangani dengan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan Penyuluhan Cegah DBD kepada masyarakat. (sep)