”Beberapa aspek yang diukur lewat ABM antara lain kemampuan verbal, kuantitatif, penalaran, spasial, mekanik, klerikal, dan penggunaan bahasa. Tidak seperti pada tes prestasi akademik, soal-soal pada ABM menguji daya nalar, bukan kemampuan siswa pada mata pelajaran tertentu,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Selasa (26/3).
Asep menambahkan, hasil ABM dapat dijadikan acuan bagi siswa dalam menentukan jurusan apa yang akan dipilih di jenjang SMA atau SMK nantinya. Pelaksanaan ABM digelar dengan Computerized Based Test (CBT).
”Untuk bisa menentukan jurusan bisa silakan melalui ABM. Ini karena dengan ABM akan bisa menentukan hasil sejauh mana kemampuan agar siswa bisa mengetahui dan bisa memutuskan akan masuk di sekolah mana saat SMA atau SMK,”paparnya.
Ia menjelaskan, dengan melakukan ABM kualitas siswa akan terukur dan bisa juga mengetahui kelemahan siswa dalam kompetensi. Dengan cara itu, bisa dievaluasi
”Dengan ABM ini kita bisa mengetahui sejauh mana kelemahan siswa. Kita bisa melihat dan kita bisa tingkatkan kembali, artinya masih ada kesempatan untuk dilakukan perbaikan,” tutupnya.(ran)