“Untuk lompat jangkit dan jauh tentunya mereka harus memiliki otot kaki yang kuat buat tumpuan saat meloncat nantinya,” kata Wahyudi.
Sementara latihan di kolam renang dan lokasi kebugaran untuk menjaga kelenturan otot serta menambah massa otot agar nantinya tidak mudah lelah sehingga memiliki fisik yang prima. Untuk latihan ini memang tidak bisa mendadak dan harus diprogramkan agar saat bertanding nantinya bisa berprestasi.
“Saya juga meminta atlet disiplin sebab jika program bagus namun atlet sendiri tidak disiplin maka program latihan yang dibuat tentunya jadi sia-sia,” tambah dia.
Terkait lawan terberat yang akan dihadapi yakni pihaknya mewaspadai tuan rumah Aceh dan Sumatera Utara. Selain itu atet nasional Maria Londa masih menjadi ancaman sebab sejauh ini medali emas diraih atlet tersebut. Namun ia enggan berbicara lebih jauh dan konsentrasi terhadap atletnya.
“Terakhir kami meraih perak di PON Papua tahun 2021 lalu. Harapan saya kami bisa meraih emas dan tidak mau turun oleh karena itu kami latihan terus berjalan,” tegas Yudi.
Sementara itu Maesaroh mengaku terus berlatih agar penampilannya maksimal sehingga nantinya bisa meraih medali di ajang PON Aceh dan Sumatera Utara tahun ini. “Saya bertekad terus berprestasi dan bisa membawa pulang medali lagi dari PON tahun ini. Latihan terus berjalan dan saya tidak lelah berlatih demi prestasi,” tutup dia.(hendra/apw)