Namun, ramadan yang penuh dengan keberkahan, ampunan dan rahmat serta kasih sayang dari Allah SWT menjadi ajang untuk merayakan persatuan dan kesatuan umat Muslim.
“Kegiatan ini mengajarkan nilai-nilai toleransi, penghormatan, dan rasa saling menghargai di antara umat beragama, Dalam konteks sosial, bukber juga menjadi platform untuk memperluas pertemanan serta memperkuat jaringan sosial. Terutama dalam membangun solidaritas di tengah-tengah masyarakat. Bukan hanya menjadi sebuah ritual dan tradisi tetapi juga sebuah sarana untuk memperkaya makna kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari,” urai Sachrudin.
Sambungnya lagi, dengan memperbanyak pertemuan. Tentu akan lebih saling mengenal dan memiliki komitmen kebersamaan. Jika pertemuan itu tidak dilaksanakan maka kebersamaan itu pasti tidak akan ada.
“Tetap jaga kekompakan, jalin silaturahmi satu sama lainnya untuk saling mengenal dan tentu saja dengan terbentuknya jaringan ini menjadi wadah penerima aspirasi masyarakat, bukan untuk saling unjuk kekuatan,” tandasnya. (din)