Dengan volume sampah setiap harinya terus meningkat dan daya tampung TPA Rawa Kucing yang terbatas, kata Ade, bila penanganan TPA Rawa Kucing tidak dikelola dengan baik, masalah sampah menjadi bom waktu yang siap meledak kapanpun di Kota Akhlaqul Karimah ini.
Dengan kondisi Kota Tangerang yang darurat sampah, lanjut Ade, pilihan terbaik adalah pengendalian sampah dari hulu yaitu program RW tanpa sampah melalui pengelolaan berbasis masyarakat dan pengelolaan sampah di hilir yaitu melalui proyek Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL).
“Berbagai aksi bersih-bersih hanya mampu merelokasi atau memindahkan sampah ke TPA. Maka untuk mengelola sampah yang menggunung di TPA diperlukan langkah konkret yang lebih ekstrem dan tepat guna salah satunya melalui program Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL),” tandasnya.
Apabila proyek PSEL yang dilaksanakan oleh PT Oligo tidak sesuai dengan yang ditargetkan untuk beroperasi yaitu pada Juni tahun 2025 nanti,