Namun demikian, pada tahun 2024 ini Pemprov juga masih terus fokus pada pemberian makanan bagi keluarga berisiko stunting, berupa telur dan susu yang dilakukan di seluruh posyandu di delapan kabupaten/kota.
Selain itu, dilakukan juga promosi gerakan sadar konsumsi pangan beragam dan bimtek kader pangan beragam. Di sektor kesehatan, dilakukan pengadaan obat program gizi, ibu dan anak, penguatan komitmen dalam mendukung prioritas kesehatan dalam 16 lokasi di kabupaten/kota.
“Di sisi lain kita juga memberikan perlindungan kepada KPM, misalnya keluarga bermasalah kesehatan kita alokasikan kesehatannya melalui BPJS PBI dari APBD Provinsi Banten. Bermasalah pendidikan kita alokasikan pendidikan melalui dana BOSDA agar mereka tidak bayar lagi sekolahnya. Kemudian bantuan pangannya supaya pendapatan mereka bisa mereka saving untuk kebutuhan yang lain. Ini yang kita harapkan,” ungkapnya. (mam)