Tutur mengatakan, dua minggu sebelum hari raya Idul Adha pihaknya akan turun ke lapangan, untuk memeriksa kondisi lapak serta kesehatan hewan yang dijual.
Pada pengecekan itu, pelaku usaha hewan ternak akan ditanyakan apakah hewan yang hendak dijual sudah diperiksa atau belum, dan apakah ada surat keterangan sehat.
“Nanti kita akan turun langsung ke lapangan, untuk pastikan tempat lapak penjualan bersih dan hewan yang dijualnya tidak sakit. Kita melakukan ini tujuannya untuk mengantisipasi adanya PMK terhadap hewan ternak,” ujarnya.
Dikatakan Tutur, beberapa hari lalu pihaknya mendapat laporan ada tiga kerbau yang diduga terpapar PMK, di Desa Pegadingan, Kecamatan Kramatwatu.
Tetapi, saat ini kondisinya sudah mulai membaik, terlihat dari luka yang dialami hewan tersebut sudah mulai mengering berkat sejumlah penanganan.
“Tiga kerbau itu mengalami lesi pada bagian mulut dan kaki yang menjadi ciri khas PMK,” ucapnya.