Kenedi menambahkan, aksi tawuran pelajar karena memang ada ajakan melalui pesan singkat WhatsApp ataupun dari media sosial. Maka itu, dari mulai datang ke sekolah sampai pulang siswa dilakukan pemantauan agar mereka tidak ikut.
”Saya liat, siswa saya lebih mengikuti kegiatan eskul di sekolah. Mereka sangat aktif, bahkan ada beberapa eskul meraih prestasi dalam perlombaan. Tetapi, untuk mengingatkan mereka, sosialisasi ini sangat penting,”paparnya.
Ia menjelaskan, para siswa juga tidak mau ikut dalam tawuran, beberapa kali ditanya mengenai pandangan masalah tawuran mereka lebih menolak karena mereka tidak mau terluka ataupun terlibat.
”Beberapa kali kita sempat tanya masalah tawuran, mereka menjawab tidak mau karena takut terluka. Apalagi, jika di amankan polisi mereka takut dengan orangtuanya takut kena marah akibat ikut tawuran,”tutupnya.(ran)