Adapun ke-12 motif hasil kerja sama dengan Rumah Batik Komar di antaranya motif Bandung Pamarayan & Padi, Gandaria, dan Gerabah Bumijaya.
Kemudian motif Karang Bolong, Mercusuar Cikoneng, Burung Paok Pancawarna & Jamblang, Pencak Silat & Golok, Pulau Sangiang, Rawa Danau & Elang Jawa, Buah Jamblang, Wisata Bahari Pulau Tunda, serta Pencak Silat & Ornamen Gerabah. Sejumlah motif batik dari hasil penelitian tersebut sudah dibuat buku.
Menurut Tatu, pengembangan batik khas Kabupaten Serang tidak hanya untuk melestarikan budaya Indonesia yang sudah diakui UNESCO. Pengembangan batik juga bisa menjadi sumber penghasilan ekonomi masyarakat.
“Rasanya dari sisi ekonomi tidak akan habis oleh waktu, karena batik selain seni, juga kebutuhan sandang yang bisa digunakan setiap waktu,” ujarnya.
Tahun ini, ada 20 warga dari 7 kecamatan yang dilatih di Rumah Batik Komar. Diharapkan, para warga yang dilatih bisa menularkan kemampuannya kepada warga lain.