Diikuti Kepala Kesbangpol se-Indonesia, Kemendagri Gelar Rakor Kewaspadaan Informasi dan Media di Kota Tangerang

Kemendagri
Rakor kewaspadaan Informasi dan Media Jelang Pilkada serentak 2024, di Hotel Grand Horison, Kota Tangerang. (Credit : Ahmad Syihabudin/Banten Ekspres)

TANGERANG—Direktoral Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka meningkatkan kewaspadaan informasi dan media jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 pada November mendatang.

Menghadirkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi se-Indonesia. Kota Tangerang telah dua kali didaulat sebagai tuan rumah, Rakor itu berlangsung di Hotel Grand Horison, Kelurahan Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten. pada Selasa, (14/5/2024).

Bacaan Lainnya

Kemendagri menilai, Kota Tangerang merupakan daerah yang secara geografis sangat strategis. Sebab, Kota Tangerang berdekatan langsung dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan mudahnya akses jalan Tol antar daerah dan provinsi.

Diikuti Kepala Kesbangpol se-Indonesia, Kemendagri Gelar Rakor Kewaspadaan Informasi dan Media di Kota Tangerang
Kepala Kesbangpol Kota Tangerang

Dalam sambutannya, Kepala Kesbangpol Kota Tangerang, Teguh Supriyanto menyampaikan selamat datang kepada seluruh Kepala Kesbangpol provinsi se-Indonesia, serta terima kasih kepada Direktoral Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI atas kepercayaannya kepada kota Tangerang dua kali dijadikan sebagai tempat pelaksanaan rapat koordinasi jelang pemilu 2024.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri yang kali kedua mempercayakan kota Tangerang menjadi tuan rumah untuk rapat koordinasi yang mengundang seluruh kepala Kesbangpol se- Indonesia,” ucap Teguh dalam sambutannya.

Kata Teguh kepada BANTENEKPRES.CO.ID Rakor ini juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Dimana para kepala Kesbangpol di 38 provinsi Indonesia itu akan belajar secara sistem cara mendeteksi akan timbulnya berita hoax, black campaign, terlebih sebelum maupun pada saat pelaksanaan Pilkada serentak November 2024 mendatang.

“Bukan hanya kepala Kesbangpol provinsi, Hasil ini juga akan membawa manfaat ilmu bagi kami di Kota/kabupaten se Indonesia. Dan harapannya nanti juga akan ada rakor dalam rangka meningkatkan kewaspadaan informasi dan media dengan seluruh kepala Kesbangpol kota/kabupaten se-Indonesia,” katanya.

Menurut Teguh, di tahun politik saat ini, seluruh kepala Kesbangpol daerah baik provinsi, kota/kabupaten juga harus bisa memfilter, baik secara keilmuan maupun sistem melalui alat yang diciptakan, agar berita hoax itu tidak menyebar dan menimbulkan kegaduhan hingga dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Yang terpenting adalah masyarakat dapat memilah berita mana yang dapat dipercaya kebenarannya. Kesbangpol diharapkan akan dapat mendeteksi berita negatif atau berita hoax ini di Kota/Kabupaten dan Provinsi di Indonesia,” terang Teguh.

Lanjut dia, pada Pilkada mendatang, Politik itu dinamis dan siapa pun bisa menjadi kepala daerah pada kontestasi politik. Dan Teguh berharap penyelenggaraan Pilkada serentak tahun ini dapat berjalan dengan kondusif, aman dan lancar di seluruh daerah di Indonesia. Provinsi Banten, Kota Tangerang pada khususnya.

“Tentunya, Menjadi harapan kita semua bangsa Indonesia, Pilkada serentak tahun ini berjalan Kondusif, Mengahasilkan kepala daerah yang dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya,” tandasnya.

Sementara, Plh. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri , Togap Simangunsong, mengungkapkan dengan pertemuan dan sharing pada rapat koordinasi para kepala Kesbangpol se-Indonesia, mereka dapat saling bertukar informasi, sharing secara ilmu dan pengalaman masing-masing di daerah.

Kata Dia, Pemilu tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2019 lalu. Semua sama terkait partisipasi masyarakat, termasuk Kesbangpol mengantisipasi beredarnya pemberitaan bohong atau hoax. Dan berdasarkan data 217 Juta rakyat Indonesia saat ini merupakan pengakses internet.

“Sebenarnya tidak ada yang berbeda antara pemilu 2019 lalu dengan 2024 sekarang, hanya saja secara intensitas berita hoax, berita negatif, akibat dari media sosial saat ini sangatlah tinggi,” kata Togap.

Maka dari itu, Ia meminta para kepala Kesbangpol se-Indonesia harus dapat mempersiapkan diri, bagaimana cara menghadapi berbagai pemberitaan – pemberitaan yang bersifat hoax, serta dapat mengedukasi masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap berita-berita bohong.

“Apalagi internet ini tidak ada batasan waktu, bisa menyebar langsung karena menggunakan frekuensi. Milenial atau generasi Gen Z adalah pengguna media sosial tertinggi di Indonesia,” jelasnya.

Togap mengharapkan, Kepala Badan Kesbangpol seluruh Indonesia dapat membentuk jaringan, bekerja sama dengan berbagai stakeholder di lapangan dan memiliki sistem algoritma untuk dapat mendeteksi berita-berita hoax atau berita negatif yang dapat menimbulkan keresahan dimasyarakat. Diredam dan jangan sampai berkembang di masyarakat.

“Hasil dari sharing ilmu yang dilakukan hari ini diharapkan menjadi rekomendasi yang dapat disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri (Tito Karnavian,red) agar nanti kementerian dalam negeri dapat membuat suatu kebijakan baik secara anggaran maupun politik, tidak hanya bekerja manual tetapi juga by sistem,” pungkasnya.

Sebagai Informasi, Rakor dalam rangka meningkatkan kewaspadaan Informasi dan Media Jelang Pilkada serentak ini juga dihadiri oleh, Kepala Divisi Hubungan Antar Lembaga GPRTV Ditjen IKP Direktorat Pengelola Media Kemenkominfo, Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika pada Kementerian Kominfo, Analis Konten Media Sosial Direktorat Aplikasi Informatika Kemkominfo, Direktur Operasi Keamanan dan Pengendalian Informasi pada BSSN serta Para Pejabat Kasubdit/Administrator/Analis Kebijakan di lingkup Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum. (ADV)

Pos terkait