“Yang bagus itu masyarakat jaga rumahnya sendiri. Kalau masak kompor jangan ditinggal, saklar kalau usia tua diganti dengan yang standar, di skalar jangan sampai numpuk colokan,” tambahnya.
Menurutnya, berdasarkan data dari 2019 sampai 2023 dari sekian banyak operasi kepadaman yang dilakukan penyebab kebakaran rata-rata disebabkan karena hubungan pendek atau korsleting listrik.
“Penyebab kebakaran 60 persen karena korsleting listrik. Jadi kita fokus pada edukasi perlatan listrik di rumah, yang sudah diedukasi akan diberi stiker di rumah, stiker ada nomor kontak damkar juga,” jelasnya.
Dohiri mengaku, pihaknya akan lebih mengaktifkan atau memberdayakan kembali peran redkar di lingkungan masing-masing. Dimana saat ini DPKP Kota Tangsel telah memiliki sekitar 1.674 redkar dan mereka sudah dibackup keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan.
“Di BPJS Ketenagakerjaan ini ada 2 komponen yakni, asuransi kecelakaan kerja dan kematian sebesar Rp200 juta,” ungkapnya.