Menurut Ary As’ari, banyak keluhan dari para orang tua siswa di Kabupaten Tangerang dengan adanya program study tour dari sekolah karena tidak semua siswa memiliki biaya, bahkan banyak orang tua harus mencari pinjaman dan berhutang untuk biaya study tour.
“Karena jika tidak mengikuti program study tour pihak sekolah akan memberikan sanksi terhadap para siswa belum lagi rasa kecemasan para orang tua terhadap putra putrinya yang sedang berpergian jauh mengingat hampir setiap tahun ada insiden kecelakaan,” ujarnya.
Atas peristiwa tersebut, ia berharap kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang untuk evaluasi pihak sekolah, agar tidak mengadakan program study tour yang hanya memberatkan para orang tua.
“Terlebih dalam hal pembebanan biaya dan rasa kecemasan atas berpergian study tour di luar sekolah,” imbuhnya. (zky)
