Mohamad menambahkan, pihaknya juga bersama para staf melakukan bersih sekolah. Bahkan ruang guru juga dilakukan pembersihan agar guru juga tidak terkena DBD. Maka itu, pihaknya mengantisipasi terjadinya penyakit yang tidak di inginkan.
”Guru juga kita pikirkan, bahkan semua ruang guru dibersihkan juga. Karena, program belajar mengajar tombaknya ada di guru. Jika guru tersebut sakit, maka proses kegiatan belajar mengajar akan terhenti,” paparnya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan rutin melakukan bersih sekolah dengan melakukan fogging dan penyemprotan disinfektan, karena pihak sekolah tidak mau baik guru atau murid terkena DBD yang bisa mengakibatkan meninggal dunia.
”Kita semua sayang yang ada di sekolah ini, maka itu harus saling jaga. Dan rasa sayang saya adalah melindungi guru dan juga murid agar terhindar dari segala macam penyakit,” tutupnya.(ran)