Purwaningsih menambahkan, para siswa juga sangat antusias karena mereka secara langsung melakukan penanaman di lahan yang ada di sekolah. Selain itu, pihaknya juga memenuhi kebutuhan bercocok tanam seperti benih dan juga pupuknya.
”Kalau perawatan ada tukang kebun yang melakukan perawatan. Untuk proses penanaman kita ajarkan siswa untuk bisa melakukan bercocok tanamnya. Jadi, siswa langsung tahu prosesnya dan kita bagi beberapa kelompok,”paparnya.
Ia menjelaskan, proses bercocok tanam, juga mengajarkan kepada siswa pentingnya kesabaran dan juga peduli kepada tanaman. Bahkan, para siswa bisa mempunyai ide untuk melakukan penanam sesuai dengan keinginan mereka. Karena, setiap siswa akan diberikan juga tugas untuk melakukan penanaman tanaman di lahan yang telah di sediakan.
”Sebenarnya, kita mengajarkan kesabaran kepada mereka. Karena, dalam proses bercocok tanam butuh kesabaran dari mulai menanam benih sampai dengan proses panen. Jadi, hasil panen juga bisa dibawa mereka untuk merasakan hasil yang mereka tanam sendiri,”tutupnya(ran)