“Kalau TAPCHA sudah beberapa kali kita adakan namun, untuk C-more Championship baru pertama dan kita lakukan serentak antara kejuaraan dan festival,” tambahnya.
Menurutnya, dalam acara tersebut untuk festival bertujuan untuk melestarikan jurus perguruan, solo kreatif. Sedangkan untuk kejuraan lebih untuk prestasi. “Kejuaraan ada kategori tanding dan seni, jurus tunggal baku,” jelasnya.
Ibu dua anak ini mengaku, peserta yang mengikuti festival maupun kejuaraan beragam. Untuk festival mulai dari usia dini, ada yang kategori perorangan, berkelompok dan berpasangan. Begitu juga untuk remaja, dewasa dan kasepuhannya.
“Padepokan yang terlibat dalam kejuaraan ini ada 33. Sedangkan festival yang terlibat padepokan ada 10 padepokan,” tuturnya.
Delima menuturkan, festival dan kejuaraan tersebut dilakukan sebagai bentuk sosialisasi pencak silat kepada masyarakat, termasuk melestarikan kebudayaan. Untuk kejuaraan juga memperebutkan Piala Wali Kota Tangsel.