Taufiq mengaku, selama ini kendala yang dihadapi pantarlih adalag sulit masuk ke perumahan elit karena mereka masyarakat sibuk bekerja. Namun, bila ada komunikasi bersama pengurus lingkungan tentu hal tersebut tidak sulit dilakukan.
“Karena selama ini kalau kita melangkah sendiri pantarlih ketemu petugas keamaan yang tidak bisa bertemu dengan masyarakat langsung,” tambahnya.
Taufiq mengaku, dalam durasi 24 Juni sampai 24 Juli mendatang pihaknya bersama Sekda dan Asda 1 akan mengundang lurah dan camat. KPU akan hadir untuk memberikan masukan dan hal-hal yang harus dibantu oleh camat dan lurah.
“Mereka akan mengintervalisir mana komplek-komplek elit sulit dimasukin pantarlih untuk bisa masuk dan ketemu. Tapi, lurah bisa undang pengurus lingkungan, ketua RT/RWdan agar peduli kepada petugas pantarlih yang hadir,” harapnya.
Hal tersebut merupakan cara yang dilakukan KPU bersama Pemkot Tangsel untuk mendorong masyarakat untuk terbuka dilakukan coklit.
“Karena data pemilih yang akurat, komprehensif dan mutakhir itu menjadi data pemilih yang adil, jujur, terbuka dan masyarakat bisa mengontrol itu,” ungkapnya.
Taufiq menuturkan, coklit merupakan bagian penting daru mulai pemutakhiran data pemilih yang akan dilakukan coklit serebtak di 54 kelurahan. Pantarlih turun untuk mencocokan dan meneliti data pemilih agaraskurat, mutakhir dan komprehensif.