GMNI mengkritik, pelaksanaan seremonilal Coklit yang melibatkan salah satu bacakada Kabupaten Tangerang 2024. Hal itu karena dianggap dapat menguntungkan bakal calon tertentu.
”Jangan sampai niat baik KPU untuk Coklit malah jadi ajang kampaye salah satu bakal kandidat Pilkada,” pungkas Endang.
Menanggapi hal itu, Komisioner KPU Kabupaten Tangerang Endi Biaro mengatakan, Gerakan Coklit Serentak (GCS), akan melibatkan tokoh-tokoh para public figure, terdiri dari politisi, profesional, aktivis, LSM, selebritis, pengusaha, perempuan, akademisi, dan lain-lain.
”Jika kemudian muncul nama public figure berlatar politisi, inipun beragam, tidak tunggal. Usulan nama nama public figure yang dilibatkan dalam GCS bersumber dari deteksi dan aspirasi multi pihak, termasuk aspirasi bawah,” tutur Endi.
Menurut Endi, GCS menjadi momentum sosialisasi ke publik luas. Dan, dilibatkanya para tokoh dalam GCS ini bertujuan untuk menggaungkan Coklit.
”Semua ini dalam rangka menggaungkan GCS di Kabupaten Tangerang. Tidak ada tendensi dan potensi apapun,” ujarnya.
Namun meski demikian, Endi mengucapkan apresiasi atas kritik yang disampaikan oleh GMNI Kabupaten Tangerang.
”Saya ucapkan terimakasih kepada teman teman mahasiswa dan para pihak, yang tetap kritis dan peduli dengan kerja kerja KPU. Saya bangga dengan adik adik mahasiswa,” pungkasnya.(sep)