“Termasuk kita merivew Tagana karena mereka sudah lama tidak dilatih atau diklat,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut disampaikan apa yang menjadi peran masing-masing dan peserta paling banyak berasal dari kasi kesos kelurahan dan kecamatan.
“Harapannya mereka merivew tugas dan peran serta relawan ini, supaya 1 frekuensi dalam penanggulangan bencana,” jelasny.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, sebagai kota yang terus berkembang, Kota Tangsel menghadapi berbagai tantangan, termasuk risiko bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.
Oleh karena itu, keberadaan taruna siaga bencana (Tagana) menjadi sangat penting dalam upaya kita untuk memitigasi, menanggulangi dan merespons bencana secara cepat dan efektif.
“Dalam kerangka ini, pengembangan potensi sumber kesejahteraan sosial menjadi salah satu langkah strategis. Potensi tersebut meliputi berbagai aspek, antara lain pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan optimalisasi berbagai sumber daya yang dimiliki oleh kota kita,” ujarnya.
