TANGERANG — Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Kondisi ini juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Masyarakat sering kali menganggap kondisi tubuh pendek adalah faktor genetika, padahal bisa juga disebabkan oleh masalah kesehatan.
Untuk mengatasi masalah stunting, diperlukan kerjasama dari semua pihak. Di Kota Tangerang, permasalahan stunting mendapat perhatian dan menjadi fokus utama pemerintah kota (Pemkot) Tangerang agar stunting bisa ditekan.
Salah satu wilayah yang berhasil mengatasi masalah ini dengan baik adalah Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten.
“Alhamdulillah, Kecamatan Neglasari pada bulan Juni 2024 ini sudah melakukan pengukuran jumlah balita 100 persen, dengan jumlah balita di Kecamatan Neglasari sebanyak 5.653. Semua telah kita ukur, sehingga kita bisa melihat bahwa jumlah balita yang stunting telah jauh berkurang dibandingkan tahun lalu. Saat ini berjumlah 149, sebelumnya berjumlah 205 balita stunting,” kata Camat Neglasari Kota Tangerang, Andhika Nugraha Krisyna Murti, SSTP, Kamis (27/6/2024) kepada wartawan.
Andhika menambahkan, pencapaian ini tidak lepas dari campur tangan seluruh stakeholder, termasuk PKK, kader, tokoh masyarakat, PSM, RT, RW, dan juga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kota Tangerang.
“Kita harapkan kolaborasi ini terus terjaga dengan baik. Saya juga menghimbau kepada seluruh stakeholder eksternal, termasuk perusahaan yang ada di wilayah Neglasari, untuk bekerja sama menyelesaikan masalah stunting ini,” ujarnya.
“Kedepan, kita harapkan Kecamatan Neglasari bisa mencapai zero stunting,” tambahnya.
Lebih lanjut, Andhika menekankan perlunya keterlibatan perusahaan untuk menjadi bapak asuh stunting.
“Saat ini kita mencoba mendekati perusahaan perusahaan yang ada di Wilayah Kecamatan Neglasari untuk
membantu dan berkolaborasi menyelesaikan masalah stunting,” ungkapnya.
Andhika menjelaskan, tujuan dari keterlibatan perusahaan adalah untuk menyelesaikan berbagai faktor yang menyebabkan stunting, bukan hanya sekedar asupan gizi balita.
“Misalnya, terkait dengan kondisi lingkungan, perlu ada intervensi dari OPD terkait, seperti drainase dan jalan lingkungan. Jadi, semua ini tidak lepas dari dukungan mitra-mitra kita semua,” pungkasnya.
Dengan komitmen dan kerjasama yang kuat, diharapkan permasalahan stunting di Kecamatan Neglasari bisa segera teratasi, membawa generasi penerus yang sehat dan berkembang optimal. (Adv)