“Callysta ini tinggal sama kakeknya, mudah-mudahan kakeknya diberi kesehatan dan Callysta diterima disisi allah SWA,” ujarnya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID, Rabu (3/7/2024).
Deden menambahkan, pihaknya prihatin atas apa yang dialami Callysta. Hal itu menjadi perhatiannya agar orangtua lebih memperhatikan anak-anaknya.
“Anak SMP atau yang belm berusia 17 tahun kan boleh mengendarai motor, orangtua harus hati-hati. Jangan mentang-mentang anak sudah bisa naik motor diberi izin mengendarai motor. Belum waktunya naik motor, kadang-kadang anak sembrono dan belum paham peraturan lalu lintas,” tambahnya.
Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Deden berharap orangtua mau mengantarkan anak-anaknya bila akan pergi kemanapun menggunakan kendaraan.
“Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran untuk anak-anak lain Taati aturan dan keselamatannya juga diperhatikan,” terangnya.
Sementara itu, kakek dari almarhumah Cllysta, Bahtera mengucapkan terimakasih kepada Dindikbud yang telah memberikan perhatian kepada keluarganya.