Dikatakan Aber, pihaknya akan berupaya mengangkat naskah kuno dari Syeh Nawawi Al Bantani, yang kini telah berdiskusi dengan bagian perencanaan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
Konon katanya, terdapat 115 kitab kuning dari Syekh Nawawi Al Bantani, namun di Indonesia tidak ada hanya ada di Denhaag, pihaknya ingin memiliki itu yang kini sedang digarap oleh Disporapar Kabupaten Serang dan bidang arsip DPKD Kabupaten Serang.
“Kita tidak bisa menolak perubahan, yang saat ini era digital dimana pengetahuan ada dalam genggaman, maka kita akan masuk kesana agar gampang dicari. Sehingga, apabila pelajar, mahasiswa atau masyarakat mengatakan sulit cari referensi atau referensi, maka itu sebuah kesalahan karena referensi ada di genggamannya,” ucapnya.
Kata Aber, banyak anak beralasan lebih menyukai Tiktok budaya luar negeri dibanding Indonesia, karena budaya lokalnya tidak ada didalam genggamannya, yang ada semuanya hanya tari modern.
