Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan upaya lain bisa terjadi kekeringan. Seperti intervensi bantuan pompanisasi dan irpom yang juga terus lakukan. Menurutnya, serapan pupuk bersubsidi sebesar 40 persen ini belum sesuai dengan target yang diharapkan sebesar 60 persen di semester pertama 2024. “Kita lihat nanti bulan depan, saya optimis akan ada lonjakan penyerapan pupuk ini. Apalagi ditambah dengan peran BUMD,” ungkapnya.
Sementara itu, Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti meminta jika distributor yang tidak lagi mampu menyalurkan pupuk bersubsidi segera diganti dengan mereka yang secara finansial dan infrastruktur sudah lebih siap. “Kan masih banyak juga yang mau. Atau yang biasanya mendapat kuota 100 ton, dikurangin menjadi 50 ton,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut berdampak pada siklus tanam bagi petani di Banten. Maka dari itu pihaknya tidak lagi ingin mendengar ada petani yang mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.