Nuraenun menambahkan, dari hasil penjualan, siswa selalu menyimpannya untuk modal melalukan penanaman. Pasalnya, saat proses penanaman dibutuhkan obat hama, pupuk dan juga pestisida guna menjaga tanaman tetap tumbuh sampai bisa di panen.
”Para siswa juga sengat teliti. Mereka melakukan pemantauan saat proses penanaman. Setiap hari di kontrol untuk memastikan tanaman yang di tanaman bertumbuh dengan baik. Saya sangat mendukung apa yang siswa lakukan,” paparnya.
Ia menjelaskan, pihaknya juga memberi kebebasan dalam melakukan kegiatan penanaman tanaman hidroponik, karena para siswa juga nantinya bisa mempraktikkan di rumah dan tidak perlu lahan yang luas.
”Saya pastikan siswa di rumah bisa melakukan praktik, karena tidak perlu membutuhkan lahan yang luas dan hanya menggunakan alat yang bisa digunakan. Jadi, siswa akan bisa melakukan di rumah mereka,”tutupnya. (ran)