Saat ini kata Bubung, UPTD 1 DLHK memiliki 15 armada pengangkut sampah. Menurutnya, pembagian armada berbeda-beda. Ada yang satu wilayah yang menggunakan 4 armada dan ada wilayah yang hanya dua armada.
”Wilayah paling padat Sindangjaya. Disini kami bekerjasama dengan paguyuban pengelola lapak limbah. Jadi nanti kalau ada aktifitas pembakaran limbah, pengurus paguyuban akan menegurnya. Karena itu tidak boleh. Biasanya, residu sisa sampah-sampah di lapak limbah diangkut oleh UPT, setelah ada komunikasi,” jelasnya.
Usai diangkut, lanjut Bubung, biasanya dua atau tiga bulan baru UPTD I DLHK dihubungi lagi buat pengangkutan. ”Memang kondisi di lapangan masih ada satu atau dua lapak yang membakar residu sampah limbah usai dipilah,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, sinergi dengan Forkopimpam di empat wilayah bisa terus terjalin, demi tekad melayani masyarakat Kabupaten Tangerang. ”Disamping itu, di lokasi sampah liar juga kami pasang spanduk imbauan agar tidak membuang sampah di lokasi tersebut,” pungkasnya. (sep)