“Biasanya di puncak musim kemarau Juli-Agustus, namun tidak mutlak selalu dingin terus menerus. Cuman biasanya terjadi periode puncak musim kemarau. Mereka yang di dataran tinggi merasa dingin sekali, dan yang di dataran rendah mengalami perubahan suhu dari panas ke dingin,” ujarnya.
Atas fenomena ini, Tatang mengimbau, kepada masyarakat untuk bisa menyesuaikan tubuhnya dari suhu dingin ini. Khususnya bagi mereka yang tinggal di dataran rendah.
Karena, biasanya akan mengalami sakit seperti meriang, flu dan pilek.
“Harus penyesuaian, bagi mereka yang tinggal di dataran tinggi mah sudah biasa, tapi mereka yang di dataran rendah itu harus disesuaikan. Pasalnya, bisa terkena pilek, flu dan meriang karena perubahan suhu udara,” ucapnya. (agm)