Menurutnya, warga terpaksa buang sampah ke sungai karena bingung harus buang kemana lagi. Lantaran tempat sampah yang tersedia hanya sedikit dan cepat penuh serta jarang dibuang petugas.
“Mau kemana lagi kita buang sampah, ada tempat sampah yang lumayan besar tapi tidak banyak. Paling dalam sepuluh hari sudah penuh, serta jarang diangkut oleh petugas truk sampah. Kadang, baru diangkut sebulan kemudian bahkan lebih dari sebulan baru diangkut. Sedangkan sampah warga sangat banyak,” katanya kepada wartawan BANTENEKSPRES.CO.ID di lokasi, Selasa (16/7/2024).
Juminah mengaku, pernah mendapatkan informasi bak sampah yang sudah penuh akan diangkut. Namun setiap warga harus membayar retribusi tapi saat ini tidak kunjung terealisasi.
Dirinya tidak mempermasalahkan adanya pembayaran retribusi. Namun realisasinya harus dilakukan dengan baik dan benar. Terlebih, menurutnya sungai itu sebetulnya memiliki kedalaman sekitar dua meter, dan aliran airnya cukup deras.