Menurut politisi dari Partai Nasdem ini, RPH yang dimiliki Pemkot Tangerang kurang diminati dibanding RPH swasta. Padahal, RPH milik swasta biayanya lebih mahal dari RPH milik Pemkot Tangerang. Dia mendorong dinas terkait perlu melakukan kajian guna mengatasi kurangnya peminat memotong hewan di RPH plat merah tersebut.
”Kenapa swasta lebih mahal tapi orang mau di sana. Seperti yang di Kecamatan Karawaci kan lebih mahal tapi orang lebih pilih di sana, apakah fasilitas yang kita miliki kurang, kita minta kajian dari mereka,” ungkapnya.
“Kemudian yang kami ketahui, pelaku usaha dari Bandung yang melakukan pemotongan hewan ke daerah Serang. Mengapa Kota Tangerang dilewati, maka itu banyak hal yang harus digali permasalahannya. Kita ingin RPH juga bagaimana menjadi penghasil retribusi daerah secara maksimal,” paparnya lagi.
Selain itu, lanjut Anggiat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kita Tangerang masih minim menggali potensi retribusi dari persampahan.