Secara estetika, lanjutnya, kantor desa menghadap ke timur atau jalan lebih layak dilihat, karena pada umumnya tampak depan bangunan lebih banyak menghadap ke jalan, dibandingkan ke samping.
Saat ini, diakuinya, sejak dahulu sampai sekarang, kekurangan kantor desa adalah lahan parkir. Jadi hingga kini, pihaknya memanfaatkan lahan sekolah dan mertuanya untuk parkir di samping kantor desa.
“Kalau lagi ada pembangian bansos atau rapat-rapat, parkir kendaraan kami arahkan ke lahan sekolah dan mertua saya, tentu atas seizin sekolah dan mertua, demi pelayanan ke masyarakat dan kepentingan pemerintah desa,” ucapnya.
Idris menambahkan, pembangunan kantor desa dilaksanakan mulai 2023 sampai 2025 mendatang. Jadi, ketika kantor desa belum tuntas sepenuhnya, itu bukan berarti mangkrak.