Kata Dany, karakteristik wilayah Kecamatan Kelapa Dua dan Legok heterogen dan sudah kritis akan permasalahan sampah. Karena itu, dua kecamatan menjadi barometer penanganan sampah di Kabupaten Tangerang.
”Betul memang masyarakat di dua wilayah sudah heterogen dan kebanyakan bekerja di Jakarta. Kritis juga bila ada masalah tumpukan sampah tak bertuan. Kami berterima kasih pada Kecamatan Kelapa Dua yang responsif terutama dalam gempuran sampah,” jelasnya.
Lanjutnya, sampah liar juga kerap ditemukan di sepanjang ruas Jalan Babat — Ranca Iyuh Kecamatan Legok, pihaknya menyediakan satu armada dengan pengangkutan sampah per dua hari sekali.
”Sampah tak bertuan juga kami lakukan gempuran. Baik dengan kecamatan dan pengembang perumahan. Kalau jalan Babat Legok ada empat titik dengan jadwal dua hari sekali,” paparnya.
Saat gempuran, Dany mengungkapkan, lebih dulu dilakukan survei lokasi oleh pengawas dan koordinator lapangan. Hal ini untuk memperkirakan volume sampah dan jumlah armada yang dibutuhkan.
”Tak hanya soal gempuran. Kami juga memaksimalkan fungsi pengawas dan koordinator lapangan juga di titik sampah liar dan aduan warga. Tujuannya agar kita bisa mengatur armada tak menggangu pelayanan, namun juga penanganan aduan selesai,” jelasnya.(sep)