“Geotermal ini bukan batu bara yang banyak mengeluarkan kebisingan, lalu mobil besar ada ketika awal pembangunan saja kalau sudah berjalan tidak ada lagi. Kemudian, untuk bencana memang tidak bisa menjamin, tapi mereka berani garansi 89 persen aman tidak terjadi kebocoran, dan lainnya sudah dicek tekanan gas nya dan lainnya,” ujarnya.
Dikatakan Agus, proyek Geotermal ini akan dilelang ulang yang kemungkinan bakal dilakukan paling cepat pada 2026 hingga 2027.
Sebelum itu, bakal dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan Pemkab Serang dan Pemprov Banten.
“Mereka akan melibatkan kami, informasinya dilanjutkan paling cepat di 2026 hingga 2027. Jika dilibatkan, kami akan mengedukasi masyarakat, memberikan pemahaman tentang manfaat yang bisa didapatkan dari proyek Geotermal ini,” ucapnya.
Apabila masyarakat masih tetap menolak, kata Agus, maka proyek Geotermal tersebut bakal dipindahkan ke Kabupaten Lebak.