TANGERANG — Di era modernisasi ini, pendidikan agama sangat penting bagi siswa. Hal tersebut untuk mewujudkan visi utama pendidikan nasional, yaitu membentuk generasi Indonesia yang cerdas, kompetitif, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kendati demikian, salah satu kendala terbesar dalam mencapai visi tersebut adalah terbatasnya alokasi waktu untuk pelajaran pendidikan agama dalam kurikulum nasional. Pendidikkan agama, yang dianggap sebagai sumber dari segala ilmu, hanya mendapatkan alokasi waktu yang sangat terbatas, yaitu kurang dari dua jam.
Kepala SDN Pasanggrahan 4 Suhartono mengatakan, prihatin terhadap tantangan besar yang dihadapi dalam penerapan pendidikan agama. Pasalnya, hanya dua jam saja waktu yang diberikan untuk pendidikan agama. Kondisi tersebut menjadi penghambat, terutama di tengah fenomena penurunan moral yang semakin meluas di kalangan generasi muda, termasuk di daerah pedesaan.