Namun hal itu dinilai belum maksimal dan tidak banyak perubahan yang lebih baik dari awal berdirinya Kota Serang.
Hal itu dibuktikan dengan beberapa persoalan di Kota Serang yang hingga saat ini belum terselesaikan secara tuntas dan merata. Mulai dari angka kemiskinan, stunting, pengangguran, tata kelola kota, permasalahan banjir, tumpukan sampah, trotoar yang tidak sesuai fungsi, pedagang kreatif lapangan (PKL), hingga kawasan kumuh yang dinilai masih terus menjadi hal-hal krusial.
“Seperti soal banjir di Kota Serang yang titiknya masih sama, bahkan kini bertambah. Contohnya jalan Kaligandu itu tidak pernah selesai karena drainasenya. Kemudian luasan wilayah kumuh, lalu ada juga soal jalan rusak, hingga sampah,” tuturnya.
Sementara itu, Pemerhati Kebijakan Publik Herizon Jasmara Putra mengatakan perlu adanya pembenahan besar-besaran secara menyeluruh untuk menjadikan Kota Serang menjadi layak sebagai Ibukota Provinsi Banten.