“Pasca kejadian kemarin (penghadangan truk bermuatan tanah), (sopir) sudah mulai nurut, bahwa jam 10 malam, baru boleh beroperasi,” kata Jamaludin, saat dikonfirmasi BANTENEKSPRES.CO.ID, Minggu (11/8/2024).
Emak-emak hadang truk bermuatan tanah, tutur Jamaludin, dipicu karena adanya kecelakaan lalulintas yang melibatkan truk bermuatan tanah. Diantaranya, truk itu menabrak warung milik warga dan menabrak anak sekolah.
Selain itu, lanjutnya, lalulalang truk bermuatan tanah yang beroperasi siang malam, disebut sebagai penyebab jalan di wilayah sekitar rusak. Ditambah lagi, tanah yang berceceran dianggap pemicu pencemaran udara dari debu.
BACA JUGA: Sopir Ngantuk, Truk Tanah Tabrak Warung dan Tiang Listrik di Jalan Raya Rajeg Tanjakan
Dilihat dari video yang diterima BANTENEKSPRES.CO.ID, warga yang didominasi emak-emak menghadang lalulalang mobil bermuatan tanah. Salah satu mobil yang tertulis huruf BKPM di bak truk sebelah kanan.