Sugiyatna menambahkan, para siswa juga membuat pupuk lain dari sampah, seperti sampah daun yang di keringkan diolah menjadi pupuk serbuk. Bahkan, jika di jual bisa mempunyai nilai jual karena memang sangat bermanfaat.
”Kita belum ada niatan untuk menjual walaupun ada nilai jual. Yang kita buat saat ini, untuk kebutuhan pertanian di lingkungan sekolah saja dulu. Kalau memang benar berhasil, kemungkinan bisa kita promosikan,” paparnya.
Ia menjelaskan, para siswa juga diingatkan untuk tetap menjaga lingkungan sekolah, bahkan mereka diingatkan untuk bisa merawat tanaman yang ada. Ini karena dengan merawat tanaman, bisa membuat tanaman subur dan juga lebih hijau.
”Kita harap, siswa terus berbuat untuk alam. Jadi bisa mencegah perusakan pada alam. Semoga, siswa saya juga peduli terhadap alam. Karena, siapa lagi yang peduli kalau bukan kita dan bumi akan bisa ad dengan kita tetap merawat dari hal kecil dulu,”tutupnya.(ran)