“Contoh orang buat konten kesehatan tapj, tudak punya backgroud kesehatan dan ini demi konten dan ngandalin viewers dan like saja. Tentu tujuannya hanya memperbanyak viewers saja tapi, masyarakat yang termakan berita itu dan kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Sejak awal Januari 2024 hingga sekarang Asep mengaku, ada ratusan berita yang ditakedown, mulai daru urusan pemerintahan dan lainnya. Biasanya berita hoaks akan meningkat saat menjelang-jelang Pilkada.
“Meningkat hoaks ini disaat pilkada bisa lebih dari 100 persen,” katanya.
Menurutnya, Kementerian Kominfo memiliki kewenangan dalam rangka pengelolaan domain seluruh Indonesia. Dan bila domainnya dimatikan saja maka berita hoaks tersebut selesai.
“Jadi sekarang kita harus lebih berhati-hati dalam penggunaan data pribadi kita. Kalau data pribadi sudah dikuasai orang lain maka orang lain bisa jadi diri kita, misalnya untuk pinjol,” tuturnya.