Ditempat yang sama, Kepala Dindikbuk Kota Serang, Tb Suherman mengatakan, 150 kontingen terdiri dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Organisasi Masyarakat (Ormas), dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Serang, dan satu kontingen berasal dari DI Yogyakarta.
“Kita sebetulnya melibatkan semua jenjang sekolah, hanya untuk TK dan SD tidak kami libatkan. Khawatir fisiknya belum kuat,” tuturnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Suherman, bahwa kegiatan pawai budaya ini selain untuk melestarikan budaya juga memperkenalkan budaya lokal yang ada di Kota Serang.
“Sebetulnya ini pelestarian budaya yang kegiatan tahunan itu bermakna untuk di Sekolah terutama pelajar, masyarakat dan lembaga-lembaga lain mengenal adat istiadat kota serang,” ucapnya.
Mengenai, kemacetan yang ditimbulkan dengan adanya Pawai Budaya Kota Serang, Suherman akan melakukan evaluasi, supaya hal tersebut tidak terulang kembali.
“Keluhan kemacetan akan kami jadikan bahan evaluasi,” katanya. (een)