Sehingga membakar 17 toko dan lapak ludes terbakar, dengan total kerugian Rp700 juta.
“Karena memang titik awal api itu terlihat dari salah satu gardu listrik yang terletak di salah satu ruko,” jelasnya.
Ia berpesan kepada masyarakat Kota Serang untuk selalu memperhatikan arus listrik yang berada di rumah ataupun ruko. Sehingga kebakaran yang diakibatkan oleh korsleting listrik tidak terjadi kembali.
“Untuk mengantisipasi kebakaran. Salah satunya ketika ingin meninggalkan rumah untuk memastikan aliran listrik, mencabut regulator tabung gas supaya aman,” imbaunya.
Halili juga mengatakan, saat ini Kota Serang telah memasuki musim kemarau. Maka dari itu jangan melakukan hal-hal yang menimbulkan kebakaran, seperti membakar sampah sembarangan. (een)
