Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Mustofa mengatakan, melihat kedepan pendidikan itu harus bermutu dan lebih baik. “Kalau guru swasta itu bukan PNS tapi sukarelawan yang ingin membantu pemerintah guna mengentaska pendidikan buta aksara dan lainnya,” ujarnya.
Mustofa menambahkan, program yayasan FKSDS salah satunya adalah peningkatan kompetensi baik guru dan kepala sekolah. Rencana pemberian beasiswa S1 ke S2 diapresiasi dan mudah-mudahan hal itu terealisasi pada 2025.
BACA JUGA : Tindak Tegas Jika Melanggar Perda KTR, Instruksi Benyamin untuk Pelanggar Perda KTR di Sekolah
“Sasaran utama menurut kami adalah guru. Kalau guru punya kompetensi lebih dia bisa S1 tentu ilmunya lebih baik, maka efeknya adalah kompetensi untuk masyarakat Tangsel dan ini sesuai motor Tangsel cerdas,” tuturnya.
“SD swasta di Tangsel jmnlahnya 172 dan guru sekitar 7.000an. Rata-rata guru memiliki jenjang pendidikan S1 dan dibawah S1 hanya sekitar 10 persen saja,” tutupnya. (bud)