GAMSUT: Sibuk Pencitraan, Lupa Sungai Ciujung, Menghitam, Sawah dan Tambak Terancam Gagal Panen

Sibuk
BENTANGKAN SPANDUK: Mahasiswa dari Gamsut Kabupaten Serang membentangkan spanduk bentuk kekecewaan terhadap pihak yang hanya sibuk pencitraan dan melupakan Sungai Ciujung yang menghitam, Selasa (27/8). (CREDIT: GAMSUT FOR BANTEN EKSPRES)

SERANG — Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut) menyebutkan menghitamnya air Sungai Ciujung dapat berimbas pada gagal panennya sawah dan tambak di wilayah pinggiran sungai.

Pasalnya, terdapat sekitar 40 hektare sawah dan 830 hektare tambak yang bergantung pada air Sungai Ciujung ini.

Bacaan Lainnya

Ketua Gamsut Rifki Sukmawan mengatakan, banyak sawah dan tambak yang terancam gagal panen, imbas menghitamnya Sungai Ciujung yang diduga akibat limbah industri.

Sehingga, persoalan tersebut bukan lagi perihal lingkungan namun terkait kesejahteraan serta keberlangsungan hidup masyarakat pinggiran Sungai Ciujung.

“Mayoritas masyarakat Serang Utara, profesinya petani, nelayan dan tambak, yang tentunya tidak sedikit dari mereka memanfaatkan air Sungai Ciujung. Tapi, kalau menghitam seperti itu, kesejahteraan mereka bakal terancam, sangat miris sekali,” katanya kepada wartawan melalui telepon seluler, Selasa (27/8).

Pos terkait