Hal ini dikarenakan pada rumah tangga, kata dia, anak-anak juga berpotensi mengalami kekerasan, baik secara verbal maupun fisik yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri.
“Karena tidak menutup kemungkinan masalah keluarga, anak juga mendapatkan kekerasan, atau di luar keluarganya, seperti terjadi bullying,” ucapnya.
Untuk di Kota Serang sendiri, dia mengakui, kasus kekerasan anak cukup tinggi dan didominasi dengan kekerasan seksual dan perundungan, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan bermain.
“(Bullying) ini terjadi di Kota Serang, dan sampai bulan ini (Agustus) sudah ada 35 kasus. Sudah ditangani sepenuhnya,” jelasnya.
Mengenai kasus kekerasan anak di Kota Serang, sebagian besar telah tertangani dan dilakukan mediasi dengan pihak-pihak terkait. Namun, sampai saat ini masih banyak korban kekerasan merasa khawatir dan lebih memilih tidak melapor, karena dikhawatirkan adanya tekanan dan tuduhan yang tidak benar dari berbagai pihak.