“Seperti salah satu destinasi wisata di Kabupaten Lebak, yang dilaporkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan realnya (kunjungan wisata),” ujarnya.
Maka dari itu, dirinya juga meminta agar setiap kegiatan di destinasi wisata yang ada di kabupaten kota dapat dilaporkan secara utuh. “Memang itu belum tercatat dengan baik, bahkan masih ada yang menghitung secara manual belum lewat digitalisasi, dan jumlahnya pun kurang saat dilaporkan,” ungkapnya.
Dikatakan Al Hamidi, saat ini pihaknya tengah berupaya memaksimalkan promosi destinasi wisata lewat digitalisasi. Sehingga wisatawan dapat melihat tujuan destinasi berikut dengan penjelasan lengkap dalam satu website.
BACA JUGA: Efek Isu Megathrust dan Tsunami Besar, Wisatawan Takut ke Anyer, Berimbas Sepinya Hunian Hotel
“Sampai saat ini saya belum bisa melakukan itu, yang ada saat ini baru website yang merangkum 600 destinasi wisata. Bila semuanya terangkum maka promosi ini dapat diakses dengan mudah oleh wisatawan,” tuturnya.