LEBAK — Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak pada semester pertama (Januari-Juli) 2024 mencapai 2.371 kasus. Delapan orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
“Penyebaran kasus DBD tahun ini meningkat dibandingkan 2023, yakni sebanyak 764 kasus,” kata Budi Mulyanto, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Rabu (28/8).
Terkait tingginya kasus demam berdarah dengue, Budi mengajak masyarakat agar mengoptimalkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M (mengubur, menguras, dan menutup barang-barang bekas) untuk membunuh jentik nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab DBD.
BACA JUGA: Vaksin DBD Mahal, Di Kabupaten Lebak 3 Bulan Melonjak 1.184 Kasus
“DBD harus diwaspadai seiring musim kemarau panjang, dimana pergerakan air tidak berjalan, seperti pada barang-barang bekas juga pot maupun kolam, sehingga perindukan jentik nyamuk aedes aegypti dapat berkembang biak,” ujarnya.