“Mareka masih was-was rekomendasi atau form B1 KWK yang mereka terima masih berpotensi berubah,” tambahnya.
Adib mengambil contoh, Pilgub Banten. Paslon Andra Soni-Dimyati sudah mendapatkan persetujuan dari DPP Golkar berupa dokumen B1 KWK. “Tetapi hanya dalam 24 jam berubah. B1 KWK itu berbalik ke paslon Airin-Ade,” terangnya.
Ia memaparkan dinamika politik kencang dalam sepekan kemarin. Gampang berubah-ubah tidak sampai 24 jam merekomendasikan berubah. “Makanya mereka mengambil momentum di hari terakhir. Di hari pertama kedua masih mengharapkan sokongan dari parpol, itu karena memang manuver itu begitu kencangnya,” tutur Adib.
Selain itu, para paslon tidak mau kalah momentum. Dengan mendaftar di hari terakhir akan mendapatkan publikasi dari banyak media massa.
“Mereka juga memanfaatkan momentum mana yang paling bisa diserap oleh media massa, itulah yang akhirnya bisa diperlihatkan kepada masyarakat melalui duplikasi media,” tutupnya. (tim)