Siti menambahkan, pihaknya juga terus memeriksa para siswa jika masuk sekolah. Jika kedapatan membawa motor, maka orang tua siswa tersebut harus membawa pulang sepeda motornya. Jangan sampai mereka menjadi korban kejahatan.
”Orang tua juga harus bisa mengingatkan siswa. Jangan karena kasihan tetapi siswa atau anak kita menjadi korban kejahatan. Selagi bisa diantisipasi maka lakukan selagi bisa,” paparnya.
Ia menjelaskan, para orang tua diminta untuk melakukan antar jemput siswa. Cara tersebut lebih terjamin keselamatan para siswa. Apalagi, dengan mereka di antara jemput para siswa akan lebih aman dan pulang sekolah mereka tidak main ke sembarang tempat.
”Kalau bawa motor, mereka bisa main kemana saja dan tidak sampai ke rumah. Kalau mereka diantar jemput, maka siswa bisa pulang ke rumah tepat waktu. Sampai di rumah, mereka bisa istirahat dan menyelesaikan tugas sekolah di rumah,”tutupnya. (ran)