Menurut Pilar, bila kita membiasakan tindakan perlakuan kasar terhadap anak didik, maka nantinya mereka akan mencontoh hal yang tidak baik.
“Bagaiamana kita mau mendidik mereka yang memiliki kepribadian yang baik kalau guru sendiri tidak mencontohkan yang baik,” jelasnya.
“Saya harap kedepan tidak ada kejadian dan saya selalu sampaikan kepada Kadindikbud untuk terus mengawasi pembelajaran ditingkat PAUD, SD dan SMP supaya guru tidak melakukan hal tersebut nakun, harus dengan cara yang baik, mendidik sesuai SOP yang sudah diterapkan,” ungkapnya.
Penyuka olahraga sepakbola ini mengaku, kejadian di SMAN 2 Kots Tangsel tersebut dilakukan oleh oknum guru. Gaya mengajar setiap guru berbeda-beda dan tergantung pribadi pengajarnya.
“Saya harap guru harus sabar, bijak dan punya metode yang lebih cerdas dalam memberikan pendidikan kepada anak. Bagaimana kita mensosialisasikan jangan tawuran, jangan berkelahian di jalan, kalau dicontohkan dengan kasar oleh guru maka akan jadi contoh tidak baik,” ungkapnya.