Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, para pelaku UMKM harus berinovasi agar bisa bersaing, bukan hanya di pasar lokal, juga nasional bahkan mancanegara.
“Agar produk yang merupakan warisan turun temurun ini bisa dikenal secara luas, butuh sentuhan teknologi informasi berbasis online. Promosi dan pemasaran produknya dilakukan secara digital,” ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut Indra, proses pembuatan emping melinjo di Jiput tetap mempertahankan metode tradisional dengan menggunakan energi panas matahari untuk proses pengeringan dan alat tumbuk melinjonya pun masih tradisonal terbuat dari batu alam.
Inilah yang membuat emping melinjo Jiput memiliki tekstur dan rasa yang khas, berbeda dengan produk serupa dari daerah lainnya.
Salah satu UMKM yang menonjol terdapat di Desa Tenjonglahang yaitu ‘Emping Melinjo Asli Jiput’ milik Saprawi. Ia bersyukur atas kehadiran mahasiswa Uniba yang melakukan KKM di wilayahnya.