Essa menambahkan, masyarakat yang terdampak kemarau tersebar di Kampung Keranggan RT 12/5 dan Kampung Koceak RT 6/2 Kelurahan Kranggan.
“Kecamatan Setu yang saat saat ini terjadi kekurangn air bersih karena lokasinya lebih tinggi dan tanahnya gembir, sehingga tidak bisa menyerap air,” tambahnya.
Menurutnya, potensi kekeringan di wilayahnya pada 2023 terdapat 48 titik. Dan tahun ini jumlahnya diprediksi lebih sedikit lantaran kemarau atau kekeringan tidak terlalu parah.
“Semoga tahun ini tidak separah seperti tahun sebelumnya,” jelasnya.
Essa mengaku, untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan pihaknya telah melayani permintaan pasokan air bersih di kedua pemukiman tersebut. Setiap hari setidaknya dikirim sekitar 8.000 liter bersih kedua lokasi tersebut.
Untuk menyalurkan air tersebut pihaknya bekerjasama dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Tangsel dalam penyediaan mobil tanki air.
“Kita gunakan dua mobil truk tanki air dari DCKTR,” ungkapnya.