Rojak menambahkan, dalam Pilkada perbedaan pilihan menjadi hal biasa. Sehingga kita diharapkan dapat menjaga sikap sikap saling menghargai perbedaan politik, perbedaan calon masing-masing.
“Perbedaan agama, suku, ras, agama jangan sampai memecah belah persatuan saat Pilkada. Mari jadikan pilkada ini sebagai sarana untuk membangun ukhuwah wathanuiyah,” tambahnya.
Rojak meyakini, proses demokrasi sudah melalui proses yang panjang, ada seleksi ditingkat partai dan masyarakat biarkan yang memilih sesuai keyakinan dan pilihan masing-masing.
“Tidak usah saling jenjelekan, mengintimindasi apalagi saling melukai. Beda pilihan dan dukungan itu hal biasa saat pilkada,” jelasnya.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kondusifitas pilkada adalah bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). Terutam tidak menggunakan medsos untuk sarana saling menjatuhkan, mendiskriditkan, saling menghinakan apalagi yang berbau SARA.